Pada tanggal 12 hingga 15 Juni 2025, East Food Expo kembali digelar dengan meriah di Grand City, Surabaya.
Acara bergengsi yang menjadi ajang pertemuan pelaku industri makanan dan minuman ini menghadirkan ratusan booth dari berbagai brand ternama, baik dari dalam maupun luar negeri. Salah satu yang menarik perhatian dalam gelaran tahun ini adalah keikutsertaan mahasiswa dari Akademi Kuliner Monas Pasifik.
Sebagai bagian dari program pembelajaran berbasis pengalaman, para mahasiswa Akademi Kuliner Monas Pasifik mengikuti berbagai aktivitas menarik selama acara berlangsung.
Mereka tidak hanya hadir sebagai pengunjung, tetapi juga aktif dalam mengikuti berbagai sesi Cooking Demo yang diselenggarakan oleh para chef profesional. Dalam sesi ini, mahasiswa dapat menyaksikan langsung teknik memasak modern, inovasi resep, serta mempelajari tips dan trik dari para praktisi kuliner ternama.
Baca juga : 5 Makanan Tradisional yang Mudah Dijumpai
Selain itu, mahasiswa juga diberi kesempatan untuk menjelajahi seluruh booth pameran. Mereka berinteraksi langsung dengan para pelaku industri, produsen bahan makanan, serta penyedia peralatan dapur dan teknologi terbaru di bidang Food & Beverage.
Ini menjadi momen yang sangat berharga bagi para calon chef untuk memahami tren industri, mengenal lebih dekat berbagai produk kuliner inovatif, dan bahkan menjalin relasi profesional untuk masa depan karier mereka.
Kegiatan ini memberikan manfaat besar dalam pengembangan wawasan dan keterampilan kuliner para mahasiswa.
Tidak hanya dari sisi praktik dan teknis, tetapi juga dari sisi pemahaman industri secara keseluruhan. Melalui interaksi langsung dan pengamatan di lapangan, mahasiswa dapat melihat bagaimana dunia profesional bergerak, serta memahami pentingnya inovasi dan kualitas dalam dunia kuliner.
Baca juga : 5 Olahan Singkong Unik Mudah di buat Langsung Sendiri
Partisipasi dalam East Food Expo 2025 ini menjadi salah satu bukti komitmen Akademi Kuliner Monas Pasifik dalam memberikan pengalaman belajar yang kontekstual, nyata, dan relevan dengan kebutuhan industri.
Dengan pendekatan yang tidak hanya berbasis teori di kelas, namun juga pengalaman di lapangan, mahasiswa dipersiapkan untuk menjadi tenaga profesional yang siap bersaing dan berinovasi di dunia kuliner.
Acara seperti ini tentu menjadi langkah strategis dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan dan jaringan yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
Diharapkan ke depan, kegiatan serupa terus dilakukan secara berkesinambungan sebagai bagian dari pembelajaran aktif dan profesional di dunia pendidikan kuliner.
